![]() |
| @Desa |
Ø Sebelah Utara : Laut Teluk Jailolo
Ø Sebelah Selatan : Hutan Lindung
Ø Sebelah Barat : Desa Bobanehena
Ø Sebelah Timur : Desa Guaemaadu
Pada tahun 1954 desa ini terbentuk dan diberi nama Kampong Jawa dengan Pemerintahanya saat itu disebut Mahimo/Petualangan, dan Mahimo itu dipimpin oleh Yusuf P.Lanoho. Luas wilayah Kampung Jawa pada saat itu 1500 M batas wilayah sebelah batrat desa Bobanehena , sebelah Timur Desa Guaemaadu, sebelah Utara perkebunan masyarakat dan sebelah selatan Teluk Jailolo. Kehidupan masyarakat pada saat itu pun sangat rukun dan damai dengan tata cara adat istiadat yang disebut Soa Jawa.
Masa Kepemimpinan Mahimo, Yusuf P.Lahono selam kurang lebih 10 tahun dan pada tahun 1963 Mahimo dalam sebutan berubah menjadi kepala kampong dan kepala wilayah disebut Sangaji. Pada tahun 1963-1967 kepala kampong dijabat oleh Naser Bapo dengan tata cara adat istiadat yang sama. Kemudian kampung jawa karena tuntutan zaman , dirubah menjadi Desa yaitu Desa Galala sampai saat ini. Pada tahun 1967-1970 Kepala Desa Galala dijabat oleh Dayan Awal dipilih berdasarkan adat istiadat , masyarakat tetap rukun dan damai, kehidupan masyarakat secara sederhana berfokus pada gotong-royong.
Pada tahun 1970-1972 masa kepemimpinan Dayan Awal beralih ke Kabau Baba selama lebih kurang 3 tahun. Tidak berlangusng lama kepemimpinan Kabau Baba dijabat Alim Aman dari tahun 1972-1978 kurang lebih 7 tahun masa kepemimpinan Alim Aman , beralih Kembali ke Dayan Awal selama 7 tahun . Pada tahun 1984-1991 karena masyarakat belum bersedia mencalonkan sebagai kepala desa, maka terbitlah SK karakter kepala desa Manan Djabir dari kantor camat dan Camat Jailolo pada saat itu P. Pattiselano.
Pada Tahun 1992 selam kurang klebih 8 tahun di jabat oleh Pjs dan dilaksanakan pemilihan kepala desa definitive dan dimenangkan oleh Hasan Karim. Hasan Karim menjabat selama 1 periode pada saat itu 8 tahun . Kemudian pada tahun 1999 diadakan pemilihan kepala desa dimenangkan oleh Nisran Do. Husen. Masa Kepemimpinan Nisran Do. Husen tidak berlangsung lama karena terjadi kerusuhan horizontal pada tahun 2000. Masyarakat pada saat itu dieksekusi di Ternate. Dan pada awal Tahun 2001 masyarakat Kembali di Desa Galala sedangkan kepala Desa Nisran Do. Husen tidak Kembali lagi ke Desa Galala dan pasif melaksanakan tugas. Sehingga pada waktu itu pada tahun 2001 terbit SK penunjukan karekteker dari kantor camat Jailolo Alim Aman selaku Kepala Desa Galala pada saat itu.
Kemudian kurang lebih 3 tahun Alim Aman menjabat sebagai kepala desa sampai pada tahun 2003 beliau dipanggil ileh ALLAH SWT (meninggal dunia) sehingga pucuk pimpinan dijabat oleh sekertaris Desa yaitu Basir Sinyo. Kurang lebih 6 tahun Basir Sinyo menjabat sampai pada tahun 2009 dan kemudian diadakan pemilihan Kepala Desa Galala Kembali dimenangkan oleh Sukardi T. Mansur, sesuai SK Bupati Halmahera Barat melantik Sukardi T. Mansur sebagai Kepala Desa definitive sampai Tahun 2015. Kemudian di Bulan November 2015 dijabat oleh Pejabat Kepala Desa karena kepala desa sudah selesai masa jabatan, Pjs. Kepala Desa Galal di sesuai SK Bupati Halmahera Barat adalah Fatimu Ahadi , SE. dan di Tahun 2016 dilaksanakan pemilihan kepala Desa secara demokrasi dan dimenangkan oleh Hafid Taib SH, dan pada tanggal 27 November Tahun 2022 masa jabatan Kepala Desa selesai, dan dilaksanakan Pemilihan pada Tahun 2022 dan dimenangkan oleh Umar Hi. Budi hasil Pemilihan secara demokrasi sampai saat ini.
Sejak awal berdirinya desa Kampung Jawa hingga menjadi Desa Galala yang sekarang sudah ada enam (6) orang yang pernah memimpin Desa Galala atau yang menjadi Kepala Desa. Mata Pencarian masyarakat Lampong Jawa pada saat itu adalah petani dan nelayan , Kampong Jawa sudah berganti nama menjadi Desa Galala. Pada umumnya masyarakat Desa Galala saat ini mata pencarianya sebagai petani , nelayan, buruh, pertukangan, PNS, TNI, dan POLRI.

0 Comments :
Berikan Komentar Anda
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.